Lautan Pasir |
Edisi
kali ini yaitu “Sunrise Bromo”, yap sesuai judulnya perjalanan kali ini
mengarah ke Gunung Bromo, Gunung yang selalu menjadi salah datu daya tarik pra
biker di nusantara untuk mengunjunginya. Namun di sini saya tidak akan
menerangkan secara gamblang apa itu Gunung Bromo, kalau mau info lebih lanjut,
tanya aja di mbah gugel, hehehe. Oke balik ke topik awal, edisi kali ini akan
menceritakan pengalaman touring edisi member. Jadi di sini akan menceritakan
pengalaman touring member YVCI-AL ke berbagai daerah.
Saya (Novan AL-005) akan berbagi cerita perjalanan saya selama touring ke Bromo. Saya tidak sendiri pergi ke Gunung Bromo, kami bertiga, ada Bro Nizar (Xeoner) dan Qiko. Kami memang memiliki hobi yang sama, yaitu ‘touring’. Kami pergi ke sana pada hari Selasa, 18 Juni 2013 bertepatan dengan libur sekolah. Memang sengaja kami memilih bukan pada hari weekend agar tidak ramai di jalan dan wisatanya. Persiapan dilakukan malam sebelum hari-H, kami berkumpul dan berdiskusi jalur mana yang akan di lewati dan barang apa saja yang akan di bawa. Rencananya kami akan nge-camp di sana, jadi kami akan bawa tenda. Besoknya saya mempersiapkan semua yang akan dibawa dan dipakai, jas hujan, pakaian ganti dan uang saku secukupnya. Oke saatnya berangkat, jangan lupa pakai helm, sepatu, sarung tangan, protector dan jaket touringnya. Yang paling penting yaitu Berdoa dan ijin ke orang tua, kebetulan saya masih numpang tinggal di rumah orangtua, hehehe..
Saya (Novan AL-005) akan berbagi cerita perjalanan saya selama touring ke Bromo. Saya tidak sendiri pergi ke Gunung Bromo, kami bertiga, ada Bro Nizar (Xeoner) dan Qiko. Kami memang memiliki hobi yang sama, yaitu ‘touring’. Kami pergi ke sana pada hari Selasa, 18 Juni 2013 bertepatan dengan libur sekolah. Memang sengaja kami memilih bukan pada hari weekend agar tidak ramai di jalan dan wisatanya. Persiapan dilakukan malam sebelum hari-H, kami berkumpul dan berdiskusi jalur mana yang akan di lewati dan barang apa saja yang akan di bawa. Rencananya kami akan nge-camp di sana, jadi kami akan bawa tenda. Besoknya saya mempersiapkan semua yang akan dibawa dan dipakai, jas hujan, pakaian ganti dan uang saku secukupnya. Oke saatnya berangkat, jangan lupa pakai helm, sepatu, sarung tangan, protector dan jaket touringnya. Yang paling penting yaitu Berdoa dan ijin ke orang tua, kebetulan saya masih numpang tinggal di rumah orangtua, hehehe..
Kami
kumpul di rumah bro Nizar tepat pukul 06.00 WIB. Di sana kami mengecek lagi peralatan
yang akan di bawa. Semuanya sudah ok saatnya kami berangkat, berdoa lagi
sebelum berangkat supaya berangkat dan pulangnya selamat. Start dimulai pukul
06.30 WIB. Kami menuju ke Tulungagung dulu karena Bro Nizar ada urusan di sana,
akhirnya kami menuju ke bendungan Wonorejo. Selama perjalanan, saya sempat
menyenggol pengendara lain, untung saja kami tidak jatuh. Sesampainya di
bendungan, saya dan bro Qiko menunggu bro Nizar yang masih ada urusan yang
katanya gak bisa di tunda. Itu juga pertama kalinya saya ke Bendungan PLTA
Wonorejo, lumayan juga pemandangannya.
Narsis dulu si red |
Tikungan Bendungan Wonorejo |
Pukul
09.00 kami melanjutkan perjalanan ke Bromo, kami memilih jalur
Kediri-Malang-Pasuruan-Probolinggo-Bromo. Karena memang tidak kejar waktu, kami
jalan dengan santai, gak terlalu ngebut dan menikmati perjalanan yang kami
lalui. Karena yang 1 bawa matic, kami jadi lebih sering ke hotel merah putih
alias pom bensin. Sekalian buat nglurusin kaki biar ga terlalu capek. Selanjutnya
kami melanjutkan perjalanan menuju ke Malang, di sana kami istirahat+makan
siang. Karena hari menjelang semakin sore, kami memutuskan melanjutkan
perjalanan lagi ke arah Pasuruan dan Probolinggo. Menjelang magrib kami tiba di
kawasan lautan pasir Bromo. Disana kami mendirikan tenda dan menyalakan api
unggun untuk masak air dan membuat mie instan. Kami sedikit kesulitan istirahat
karena dinginnya udara di tambah grimis yang menyambangi Bromo malam itu.Karena
kesulitan tidur, kami akhirnya ngobrol ngalor ngidul agar suasana sedikit
hangat.
Tenda seadanya |
Tepat pukul 03.00 kami persiapan menuju ke penjanjakan, viewpoint melihat sunrise di Bromo. Di sana sudah ramai pengunjung domestik maupun
mancanegara. Salah satu momen unik kami yaitu kami bertiga di foto oleh bule,
mungkin karena penampilan kami yang sedikit berbeda dari pengunjung lainnya,
karena kami masih memakai perlengkapan touring kami. Kami
sedikit kurang beruntung karena sunrise yang muncul tidak nampak jelas, salah satu
penduduk lokal bilang kalau mau lihat yang jelas datangnya sekitar bulan
Agustus. Kami sedikit kecewa dengan itu, namun semua terbayar ketika melihat
keindahan alam gunung Bromo. Kami menjelajah lautan pasir Gunung Bromo. Seperti
biasa, di sana kami jeprat-jepret buat dokumentasi dan kenang-kenangan.
Saat di foto bule |
Lautan Pasir |
Tepat
pukul 10.00 kami turun gunung dan cari sarapan di sekitar Pasuruan. Semangkok
soto lamongan sudah cukup mengisi perut kami. Waktu itu saya sekalian pamit
sama teman-teman karena saya akan ke Malang dulu mengunjungi saudara saya,
sedangkan mereka berdua lewat Sidoarjo. Saat mau berangkat saya di telfon ortu,
bilang kalau tidak usah mampir ke Malang, jadi langsung balik saja. Niatnya mau
pulang bareng-bareng lagi, eeh udah di tinggal duluan. Mau nyusul udah
kehilangan jejak, akhirnya saya terpisah dari mereka. Sekitar setengah jam dari
kejadian tadi, saya bertemu lagi dengan mereka. Mereka menepi di pinggir jalan,
katanya mereka bingung mau lewat mana. Akhirnya kami bertiga kembali
melanjutkan perjalan pulang dengan sedikit ngantuk karena kurang istirahat
kemarin malam. Kami berhenti di Jombang untuk istirahat dan shalat duhur.
Sampai di Nganjuk sekitar pukul 14.00 WIB.
Itulah
sedikit cerita saya. Maaf sedikit berantakan. Salam Safety Riding !!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar