Jumat, 03 Januari 2014

JourneyReport [Member Edition] : Bromo never ending


Lautan Pasir
                Edisi kali ini yaitu “Sunrise Bromo”, yap sesuai judulnya perjalanan kali ini mengarah ke Gunung Bromo, Gunung yang selalu menjadi salah datu daya tarik pra biker di nusantara untuk mengunjunginya. Namun di sini saya tidak akan menerangkan secara gamblang apa itu Gunung Bromo, kalau mau info lebih lanjut, tanya aja di mbah gugel, hehehe. Oke balik ke topik awal, edisi kali ini akan menceritakan pengalaman touring edisi member. Jadi di sini akan menceritakan pengalaman touring member YVCI-AL ke berbagai daerah.

               Saya (Novan AL-005) akan berbagi cerita perjalanan saya selama touring ke Bromo. Saya tidak sendiri pergi ke Gunung Bromo, kami bertiga, ada Bro Nizar (Xeoner) dan Qiko. Kami memang memiliki hobi yang sama, yaitu ‘touring’. Kami pergi ke sana pada hari Selasa, 18 Juni 2013 bertepatan dengan libur sekolah. Memang sengaja kami memilih bukan pada hari weekend agar tidak ramai di jalan dan wisatanya. Persiapan dilakukan malam sebelum hari-H, kami berkumpul dan berdiskusi jalur mana yang akan di lewati dan barang apa saja yang akan di bawa. Rencananya kami akan nge-camp di sana, jadi kami akan bawa tenda. Besoknya saya mempersiapkan semua yang akan dibawa dan dipakai, jas hujan, pakaian ganti dan uang saku secukupnya. Oke saatnya berangkat, jangan lupa pakai helm, sepatu, sarung tangan, protector dan jaket touringnya. Yang paling penting yaitu Berdoa dan ijin ke orang tua, kebetulan saya masih numpang tinggal di rumah orangtua, hehehe..
     Kami kumpul di rumah bro Nizar tepat pukul 06.00 WIB. Di sana kami mengecek lagi peralatan yang akan di bawa. Semuanya sudah ok saatnya kami berangkat, berdoa lagi sebelum berangkat supaya berangkat dan pulangnya selamat. Start dimulai pukul 06.30 WIB. Kami menuju ke Tulungagung dulu karena Bro Nizar ada urusan di sana, akhirnya kami menuju ke bendungan Wonorejo. Selama perjalanan, saya sempat menyenggol pengendara lain, untung saja kami tidak jatuh. Sesampainya di bendungan, saya dan bro Qiko menunggu bro Nizar yang masih ada urusan yang katanya gak bisa di tunda. Itu juga pertama kalinya saya ke Bendungan PLTA Wonorejo, lumayan juga pemandangannya.
Narsis dulu si red
Tikungan Bendungan Wonorejo


                 

















               Pukul 09.00 kami melanjutkan perjalanan ke Bromo, kami memilih jalur Kediri-Malang-Pasuruan-Probolinggo-Bromo. Karena memang tidak kejar waktu, kami jalan dengan santai, gak terlalu ngebut dan menikmati perjalanan yang kami lalui. Karena yang 1 bawa matic, kami jadi lebih sering ke hotel merah putih alias pom bensin. Sekalian buat nglurusin kaki biar ga terlalu capek. Selanjutnya kami melanjutkan perjalanan menuju ke Malang, di sana kami istirahat+makan siang. Karena hari menjelang semakin sore, kami memutuskan melanjutkan perjalanan lagi ke arah Pasuruan dan Probolinggo. Menjelang magrib kami tiba di kawasan lautan pasir Bromo. Disana kami mendirikan tenda dan menyalakan api unggun untuk masak air dan membuat mie instan. Kami sedikit kesulitan istirahat karena dinginnya udara di tambah grimis yang menyambangi Bromo malam itu.Karena kesulitan tidur, kami akhirnya ngobrol ngalor ngidul agar suasana sedikit hangat. 
Tenda seadanya
                Tepat pukul 03.00 kami persiapan menuju ke penjanjakan, viewpoint melihat sunrise di Bromo. Di sana sudah ramai pengunjung domestik maupun mancanegara. Salah satu momen unik kami yaitu kami bertiga di foto oleh bule, mungkin karena penampilan kami yang sedikit berbeda dari pengunjung lainnya, karena kami masih memakai perlengkapan touring kami. Kami sedikit kurang beruntung karena sunrise  yang muncul tidak nampak jelas, salah satu penduduk lokal bilang kalau mau lihat yang jelas datangnya sekitar bulan Agustus. Kami sedikit kecewa dengan itu, namun semua terbayar ketika melihat keindahan alam gunung Bromo. Kami menjelajah lautan pasir Gunung Bromo. Seperti biasa, di sana kami jeprat-jepret buat dokumentasi dan kenang-kenangan. 
Saat di foto bule

Lautan Pasir

           


AL-005

 Tepat pukul 10.00 kami turun gunung dan cari sarapan di sekitar Pasuruan. Semangkok soto lamongan sudah cukup mengisi perut kami. Waktu itu saya sekalian pamit sama teman-teman karena saya akan ke Malang dulu mengunjungi saudara saya, sedangkan mereka berdua lewat Sidoarjo. Saat mau berangkat saya di telfon ortu, bilang kalau tidak usah mampir ke Malang, jadi langsung balik saja. Niatnya mau pulang bareng-bareng lagi, eeh udah di tinggal duluan. Mau nyusul udah kehilangan jejak, akhirnya saya terpisah dari mereka. Sekitar setengah jam dari kejadian tadi, saya bertemu lagi dengan mereka. Mereka menepi di pinggir jalan, katanya mereka bingung mau lewat mana. Akhirnya kami bertiga kembali melanjutkan perjalan pulang dengan sedikit ngantuk karena kurang istirahat kemarin malam. Kami berhenti di Jombang untuk istirahat dan shalat duhur. Sampai di Nganjuk sekitar pukul 14.00 WIB.
                Itulah sedikit cerita saya. Maaf sedikit berantakan. Salam Safety Riding !!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar